Selasa, 10 September 2019

Memeluk mu dalam doa


Jum’at sore, sebelum negara api menyerang.

Aku ingin lebih banyak mendengar mu bicara; apa saja—aku juga ingin mendengarkan apa saja, keluhan mu, cerita mu, sedih mu, bahagia mu bahkan doa-doa yang selama ini kamu panjatkan. Aku akan jadi pendengar yang baik untuk mu.

Aku ingin mengenal mu lebih baik (lagi) dan lebih banyak serta lebih dalam. Ingin tau apa yang kamu suka dan apa yang kamu tidak suka. Aku ingin jadi yang paling tau hingga tak bersikap tak menyenangkan didepan mu.

Aku—ingin jadi orang yang merengkuh mu, memeluk mu, menenangkan mu, menghapus air maya mu, menjadi tempat mu bersandar ketika tengah sedih, gundah dan menangis.

Aku—mungkin tidak pernah akan jadi yang pertama di hidupmu, tapi aku ingin jadi yang terakhir. Yang akan menemani mu sampai salah satu dari kita menutup mata.

Aku tak bisa banyak janji, aku bukan perempuan baik dan tak begitu cantik. Sifat dan sikap ku buruk bahkan kadang menjengkelkan. Tapi aku pastikan, aku akan menghormati mu, mencoba berbahagi cara untuk membuat mu bahagia dengan cara ku.

Dari seorang gadis yang diam-diam mendoakan mu di seperempat malam.


Share:

0 komentar:

Posting Komentar