Ra, aku lelah menunggumu. Bolehkah aku berhenti?
Tapi sebelum aku benar-benar berhenti—bisakah
kamu menahan ku seperti dulu kamu menahan ku untuk pindah kampus? Kamu bahkan
sampai bilang—kalau aku pergi kamu akan merasa kehilangan, kalau aku pergi—kamu
pasti sedih.
Masih ingat dingatan kata-kata mu saat itu,
yang menghentikan langkah ku. “—kalau kamu pergi, pasti ada rasalah.” Hanya
dengan kata-kata itu, aku berhenti bermimpi. Ah, ku ralat. Karena kamu—aku
berhenti bermimpi, karena kamu lah mimpi-mimpi ku.
Tapi sayangnya, kamu—mimpi yang belum atau
tidak jadi kenyataan. Aku pun tak tau.
Ra, aku lelah menunggu. Aku berhenti ya? Aku
ingin menikah, menghabiskan waktu dengan seseorang yang aku cintai dan
mencintai ku. Aku pergi ya—sampai ketemu lagi. Disaat nanti kita bertemu,
berjanjilah kamu akan menyesal karena tidak bersama ku. Berjanjilah untuk itu. Berjanjilah,
aku akan menunggu penyesalan mu.
0 komentar:
Posting Komentar