Aku
bertemu seseorang seperti kamu disini, dia sangat mirip dengan mu sampai
membuat ku mengingat mu. Begitu mirip hingga mampu membuat aku mengenang kisah
masa lalu dengan mu—tentunya. Perbedaan padanya membuatnya membandingkannya
dengan mu, lagi-lagi semua tentangnya membuat ku mampu menggambarkan dirimu
pada dirinya.
Dia
lebih tinggi dari mu, kulitnya lebih putih dan juga lebih bersih—tidak ada
bekas luka ataupun bintik-bintik coklat di pipi— bibirnya tipis—matanya sayu
sama seperti mu, hidungnya tidak terlalu mancung tapi tidak bisa juga ku sebut
pesek, alisnya tebal, rambutnya tertata
rapi tidak seperti mu yang memanjangkan poni—walaupun itu dulu—. Suaranya
hampir sama dengan mu, hanya tonenya
sedikit berbeda. Dia lucu, beberapa kali ku temukan dia bercanda dengan
teman-temannya. Ah! Satu lagi yang sama dengan mu, matanya tidak pernah
beranjak pergi dari layar handphone. Entah itu untuk main game atau seperti mu saat sedang chat dengan perempuan lain saat bersama ku dulu.
Kami
belum pernah berbincang, aku bukan gadis yang sama seperti dulu—yang bisa membuka
pembicaraan. Kami hanya pernah berpapasan, saling menatap dan saling membalas
senyuman. Hanya itu.
Melihatnya
membuat ku mengingat mu. Membuat ku kembali mengenang masa lalu yang pernah
‘kita’ lalui bersama. Dan ketika aku mengenang masa lalu, aku membuka luka lama
yang sudah ku kubur dan kulupakan.
0 komentar:
Posting Komentar