Minggu, 30 Desember 2018

Dilarang baper


Tribute to : salah satu teman yang jatuh cinta dengan teman sekantornya sendiri

Sadar atau tidak, kita tak pernah akrab sebelumnya, hanya tau sama tau—ngobrol pun rasanya tidak pernah walaupun kita berada ditempat yang sama. Kamu lebih memilih diam, begitupun dengan ku—sekarang aku bukan orang yang mudah untuk bicara terlebih dengan laki-laki.

Hingga suatu ketika ku beranikan untuk menggoda mu, memberikan gombalan ringan yang mengembangkan senyuman mu, ku lihat kaupun salah tingkah—membuat ku semakin semangat untuk menggoda mu. Kita pun mulai saling menyapa, kamu pun mulai berani untuk bercanda dengan ku, membalas gombalan ku. Walaupun ku sadari masih saja ada sekat di antara kita yang tidak bisa ditembus saat kita hanya berdua, aku masih saja tidak bisa jadi diri sendiri jika hanya berdua dengan mu. Ditambah lagi dengan sikap mu yang cool, cuek dan agak pendiam.

Sampai pada akhirnya aku menyadari kalau aku mulai tertarik dengan mu. Terlebih setelah menyadari dibalik sikap mu—kamu perduli pada ku. Dan lambat laun pun aku menyadari kalau kamu menarik dan aku tertarik.

Dan sayangnya rasa itu sepertinya harus terhenti, setelah aku pikir dan telaah—mana mungkin(?) mana bisa(?) Mungkin saja bukan kalau sikap baik mu hanya kedok, mungkin saja hanya karena aku teman kerja mu—atau mungkin saja kamu segaja(?) karena kalau sampai ketahuan, ada cinta di kantor—bukankah yang paling mungkin pindah adalah kamu(?). Tidak boleh ada cinta di kantor, bukan(?)

Share:

0 komentar:

Posting Komentar