Rabu, 07 Juni 2023

Undangan dan kata Maaf

 

Baru kali ini aku temukan undangan pernikahan yang di sertai kata maaf di belakangnya. Seolah-olah ia—sang pengirim undangan—merasa bersalah karena telah menikah dengan gadis lain dan gadis itu bukan aku—si penerima undangan—, seolah-olah ia meminta maaf karena tidak bisa bersama ku setelah sebelumnya—menjanjikan pernikahan yang indah di akhir cerita kami.

Ku lihat foto praweddingnya, ada satu foto menggelitik ku—foto saat ia menatap sang calon pengantin perempuan dengan tatapan penuh cinta. Aku bertanya-tanya apa yang dimiliki gadis itu hingga ia memilih menikahinya? Bukankah aku lebih cantik—menurut ku aku jauh lebih baik, bahkan menurut teman-teman kami—selain gelar dokter milik gadis itu tentunya, aku tak kalah. Tapi gadis itu pasti punya sesuatu yang membuat ia memilihnya—sesuatu yang tidak ku miliki seperti memotong jarak dan waktu supaya lebih dekat. Jujur aku iri—terlebih tatapannya saat menatap calon istrinya, seolah penuh cinta—dan apakah kamu pernah menatap ku dengan penuh cinta juga?

Share: