Selasa, 26 Juni 2018

Kepada Hati Yang Ku Patahkan


Aku hanya bisa mengatakan maaf. Tak perlu mempertanyakan apapun, akulah yang salah. Aku terlalu terburu-buru hingga tak tau resiko yang ku timbulkan setelahnya. Tak seharusnya aku menerima hati yang belum benar-benar ku terima sebelumnya.

Terlalu banyak perbedaan, ditambah lagi aku bukan orang yang mau menerima seseorang dengan baik. Walaupun tidak bohong, aku ingin di terima dengan baik tanpa di cela sedikitpun. Egoisnya aku—aku merasa aku terlalu baik untuk dimiliki orang seperti mu, ya—begitu jahatnya diri ku. Bukan kamu yang harusnya minta maaf, akulah yang harusnya minta maaf. Aku menyakiti mu seolah kamu tak punya hati, seolah kelakuan ku tak akan menyakiti.

Jujur sekarang aku merasa begitu jijik, aku pikir jijik terhadap mu, tapi aku merasa jijik terhadap diri ku sendiri. Aku merasa begitu bodoh karena menerima pernyataan cinta mu, bukan karena perasaan mu itu omong kosong, bukan! Tapi—kenapa aku membiarkan seseorang masuk kedalam hidup ku padahal aku tidak pernah membayangkan dia menjadi bagian dari hidup ku? Membiarkan seseorang masuk dalam hidup ku padahal aku tidak benar-benar menginginkannya, menyukainya, menyayanginya dan mencintainya. Padahal itu semua hanya akan membuang-buang waktu ku—membuang waktu ku untuk menemukan apa yang ingin ku temukan.

Bukan hanya kamu hati yang ku patahkan karena keegoisan ku, ada beberapa orang lagi yang ku patahkan hatinya hanya karena keegoisan ku. Aku tau aku salah, aku pikir aku bisa berubah tapi ternyata tidak—belum. Aku belum bisa melakukannya. Aku pikir aku harus bertemu dengan orang yang ku cintai, aku harus mencintainya dulu dengan sangat, baru bisa menerima cintanya—sayangnya aku belum menemukannya.

Jadi jika kelak kamu menemukan seseorang seperti ku, pastikan membuatnya mencintai mu dengan sangat terlebih dahulu. Jangan terburu-buru menyatakan cinta dan memintanya menjadi kekasih mu. Karena aku yakin itu tidak berlangsung lama, kamu hanya menjadi kesenangan sesaat yang akan dibuang ketika ia bosan atau mungkin hanya menjadi penyesalan semata.

Sekali lagi, aku minta maaf. Semoga kelak kamu menemukan apa yang ingin kamu temukan. Jangan temukan gadis seperti ku lagi di hidup mu, kamu orang baik—orang baik akan bersama orang baik. Dan orang baik seperti mu, diciptakan bukan untuk orang seperti ku.

Dari yang mematahkan hati mu, Luna. 

Insiprasi : NetaZaneta (Ig : netaze | FB : NetaZa)


Share: