“Dinar
Alam sama Nadya Azzahra itu siapa sih kak?” Itu pertanyaan adik gue begitu gue
ngepost foto seorang cowok yang foto di tepi makam yang penuh bunga mawar
merah, bukan hanya mereka sih, tepatnya temen-temen KKN gue dan juga
temen-temen satu jurusan gue, intinya adalah banyak yang penasaran siapa dua
orang itu.
Jujur,
gue juga baru tau mereka belum lama, ya sekitar satu minggu ini. Itupun karena
salah satu sepupu gue pakai display picture foto keduanya dengan narasi kalau ‘Dinar
Alam adalah cowok yang setia karena tetap sayang sama seorang cewek yang
notabane-nya udah nggak ada (read : meninggal).
Okey,
mari simak cerita dibawah ini, semoga jadi inspirasi, sorry juga kalau ada
pihak-pihak tertentu yang ngerasa keberatan sama tulisan gue ini, gue cuma
seorang manusia yang suka nulis dan pengin menuangkan apa yang gue denger, baca
dan lihat.
Dinar
Alam dan Nadya Azzahra—keduanya pacaran sejak tanggal 20 januari 2011. Nadya
suka Dinar lebih dahulu, sayangnya cowok yang merupakan adik kelasnya saat smp
itu udah punya pacar. Tapi Nadya tetap bertahan, cewek ini tetap sayang,
ngamatin Dinar dan setiap sholatnya slalu disebut namanya Dinar Alam. Jatuh
bangun ngejar Dinar, terus berharap kalau Dinar bakal berantem dan akhirnya
putus sama ceweknya. Dan do’a itu terkabul dan entah gimana ceritanya, akhirnya
Dinar Alam pacaran sama Nadya Azzahra.
Pacaran
sama adik kelas tentunya gampang-gampang susah, Nadya ngerasain banget waktu
harus pindah sekolah karena dia sendiri udah lulus dari SMP itu dan harus
ngelanjutin SMA. Perbedaan persepsi dan pemikiran jelas beda antara anak SMP
dan SMA, apalagi cewek pemikirannya jelas lebih cepat dewasa daripada cowok.
Jelas awalnya kepikiran macem-macem, mungkin bakal main belakang atau mungkin endingnya bakal saling meninggalkan, tapi ternyata enggak. Terbukti mereka bertahan sampai dua tahun, bahkan disaat Nadya sakit kanker otak, Dinar setia mendampingi Nadya.
Dari
stalking gue beberapa hari ini di twitternya @Dinaralam, @nadyanacil dan
beberapa blog yang gue temuin yang ngebahas tentang mereka—pacaran mereka
begitu asyik, mereka bersikap seperti teman namun mereka pacaran, jarang lah
ada cowok dan cewek pacaran kayak mereka.
Kanker
otak—ditahun 2012 Nadya sering pusing, namun gadis itu menganggap kalau semua
itu cuma pusing biasa dan akhirnya membiarkannya. Tapi mungkin karena sudah
terlalu sering, akhirnya Nadya check up ke dokter. Dokter memvonis kalau Nadya
Azzahra terkena kanker, kemoterapi sudah dilakukan namun hasilnya—memang
tergantung yang di atas.
Tanggal
22 maret, Ibunya Dinar yang cukup dekat dengan Nadya menelpon Dinar, meminta
cowok itu datang karena Nadya kritis. Dan pada tanggal tersebut juga—Nadya
menghembuskan napas terakhir, Nadya meninggal. Setelah mendengar kalau Nadya
meninggal, Dinar menutup matanya, menutup telinganya dan menarik napas
dalam-dalam (mungkin mencoba untuk tegar dan memastikan kalau semua itu bukan
sekedar mimpi) kemudian ia menangis.
Nadya
meninggal setelah anniversary ke 26 bulan pada tanggal 20 maret dan pada
tanggal 31 maret Nadya berulang tahun. Dinar slalu datang kemakam Nadya saat ulang
tahun, saat tanggal 20 dan saat anniversary ke-3 mereka.
Aaaa~
jujur gue sangaaaat pengin nulis cerita tentang mereka buat project novel gue
berikutnya. Tapi semoga itu bisa di implementasikan.
“Yang
bisa membuktikan cinta hanyalah sang waktu, mungkin kini ia menunggu mu, ia
disisi mu namun mungkin besok, lusa atau nanti mungkin yang berada disamping mu
bukan ia, tapi aku. #SSK”